Saat ini, internet memang telah menjadi kebutuhan sehari-hari, dan tidak dapat lepas dari kehidupan kita. Namun, di balik kemudahan yang di berikan oleh internet ini, ada juga bahaya yang dapat disebabkannya, terutama bagi para remaja. Menurut data dari Kemenkominfo, tingkat penggunaan internet terbanyak di pergunakan oleh remaja yang mencapai 64%.
Di era dimana akses informasi menjadi sedemikian mudah, cepat, dan banyak karena internet, masyarakat diminta untuk tetap bisa melek internet. Hal ini karena semakin meningkatnya korban kejahatan akibat internet. Demikian diungkapkan psikolog Vera Itabiliana K. Hadiwidjojo, Psi.
“Internet ini bisa menyempitkan ruang privasi, meningkatkan jumlah konten yang kurang tepat, sosialisasi masyarakat secara nyata yang jadi berkurang, kecanduaan akses internet dan tingginya korban kejahatan di internet. Inilah yang memprihatinkan,” ujarnya, Rabu (18/8/2010), dalam acara Talkshow Internet Sehat, di Gedung Indosat, Jakarta.
Hal tersebut dengan mudah dan cepat terjadi di masyarakat Indonesia karena internet sudah menjadi suatu gaya hidup dan kebutuhan sehari-hari. “Penggunaan internet pada anak bermula dari rasa iseng. Semua orang merasa internet telah menjadi bagian hidup mereka,” ujar Vera.
Adapun, bahaya penyalahgunaan internet ini justru berpeluang terjadi pada anak remaja. Berdasarkan data Kemenkominfo, golongan remaja merupakan golongan pengakses internet terbanyak di Indonesia yakni mencapai 64 persen. Oleh karena itu, masyarakat diharapkan melek internet untuk mencegah tindak kriminalitas yang ditimbulkan akibatpenyalahgunaan internet.
Peran orang tua pun menjadi vital dalam upaya pencegahan ini. Peran yang dapat dilakukan orang tua yakni dengan menempatkan komputer di ruang publik, menegosiasikan aturan main penggunaan internet, dan menemani anak saat menggunakan internet. “Jangan gengsi bagi orang tua untuk belajar internet. Tekankan kepada anak untuk menentukan tujuan sebelum menggunakan internet,” tandas Vera. (kompas.com)